Kamis, 15 Agustus 2019

7 Tips Stalking Aman Tanpa Pakai Akun Palsu. Kepo Like A Pro, Yuk!

Stalking atau menguntit mungkin jadi kata yang udah nggak asing lagi bagi kids zaman now. Baru kenalan lalu naksir, langsung meluncur ke media sosialnya untuk kepo. Baru putus sama mantan pacar, 2 menit kemudian langsung stalking dan ngecek apakah sang mantan udah punya pacar baru atau belum.
Saking niatnya mau stalking, nggak sedikit yang langsung bikin akun palsu hanya untuk mendapatkan update terbaru dari orang yang di-stalking tanpa ketahuan. Biar kamu tetap elegan dan nggak norak saat stalking, perhatikan tips profesional ala FBI berikut deh.

1. Perhatikan kondisi jempolmu, jangan sampai mudah kepeleset

Sama seperti olahraga, sebelum mulai stalking kamu harus pemanasan jari dulu terutama jempol. Jangan sampai jempol kamu gampang kram, tremor, atau mudah kepeleset saat berseluncur di atas screen handphone. Kalau kamu tipe orang yang ngupil pakai jempol, sebaiknya dibersihkan dulu. Nggak mau kan tiba-tiba kepencet likes gara-gara jempol kamu kurang lihai dalam melakukan pergerakan yang progresif?

2. Jangan stalking di tempat umum, jadi mendingan saat sendirian di kamar

Mungkin kamu nggak tahu aja kalau banyak banget mata-mata di sekitarmu. Jangan stalking di tempat umum, misalnya di commuter line. Kamu mungkin nggak tahu kalau ternyata di sebelahmu adalah sepupu sang gebetan atau mungkin tetangganya mantan pacar kamu. Kalau udah begini, risiko kamu ketahuan akan semakin besar. Lakukan dalam keadaan hening, di kamar, ketika lagi sendiri dengan fokus maksimal. Oke?

3. Beda media sosial, beda pula cara stalkingnya sehingga nggak boleh salah

Nah, ini penting banget. Jangan kira setiap media sosial cara stalking-nya sama semua. Misalnya di Facebook kamu bisa stalking foto-foto alaynya, di Twitter-nya kamu bisa cari tahu dia mention-an sama siapa aja, dan di Instagram-nya kamu bisa tahu siapa aja yang pernah foto bareng sama dia. Lihat juga LinkedIn-nya untuk cari tahu kerjaannya sekarang atau kalau dia punya blog justru lebih leluasa untukmu meluncurkan aksi-aksi nyata dalam kepo.
4. Ingat, googling tentangnya juga ngebantu kamu banget
Segalanya di-private? Tenang, masih ada cara lain kok, yaitu Google. Sebenarnya semua akun media sosial yang terdaftar akan langsung tersimpan dalam direktori Google. Oleh karena itu, Googling adalah cara teraman dan teringkas untuk kepo lebih dalam. Kamu bahkan bisa kepoin foto-fotonya yang ada di berbagai situs dan menemukan banyak hal tak terduga. Tapi kalau nama orang yang kamu stalking pasaran banget, jangan googling kalau nggak mau matamu jereng.
5. Nggak perlu buru-buru, justru kamu harus stalking dalam keadaan santai
Stalking dengan cara terburu-buru amatlah berbahaya. Kamu harus sisihkan waktu khusus yang memang hanya untuk stalking, sehingga kamu bisa scroll dengan khusyuk dan hati-hati. Kalau terburu-buru, jempolmu bisa melakukan hal yang nggak diinginkan: nge-likes foto mantan dengan pacar barunya. Duh, nggak banget, 'kan? Jadi rileks dulu dan lakukan dengan posisi duduk. Kalau sambil tiduran dan hp-mu jatuh ke muka lalu hidungmu nggak sengaja mencet tombol follow gimana?

6. Pakai laptop atau komputer biar aman dan nggak rentan ketahuan

Biar makin terlihat professional dalam hal stalking, kamu bisa gunakan laptop atau komputermu. Gadget yang satu ini memiliki risiko ketahuan dan kepeleset lebih rendah dibandingkan dengan handphone. Kalau dengan laptop atau komputer, kamu bisa pakai mousedan lebih mudah mengarahkan kursor. Kamu juga bisa zoom foto atau klik dua kali tanpa harus menyentuh tombol-tombol mengerikan di sekitarnya seperti like dan follow, 'kan?

7. Selalu hapus browsing history setiap kali selesai stalking

Ibaratnya, stalking itu haruslah hanya kamu dan Tuhan yang tahu. Jadi, rajin-rajin deh hapus browsing history setelah stalking. Kalau bisa setiap bangun tidur kamu hapus history, mau makan hapus history, sampai sebelum tidur juga begitu. Jadikan rutinitas agar handphone-mu nggak mudah jadi suspect dalam perkepoan. Pastikan rekam jejakmu sebagai stalker aman terkendali sesaat sebelum handphone-mu dipinjam teman, ya!

Sesekali stalking sih boleh aja, tapi sebaiknya nggak sering-sering sih. Bukannya apa-apa, waktu yang kamu habiskan untuk stalking lebih baik kamu gunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat, 'kan? Daripada kepo melulu, mendingan kamu baca artikel Yukepo aja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar